Friday, November 30, 2018

Global Economy and Blue Ocean Strategy


STRATEGIC MANAGEMENT
“Global Economy and Blue Ocean Strategy”

Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA




Disusun oleh:
Fauzan           55117120032



Program Studi Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Unversitas Mercu Buana
Jakarta
November 2018

Global Economy
Ekonomi dunia atau ekonomi global secara umum merujuk kepada ekonomi yang didasarkan pada ekonomi nasional semua negara di dunia. Ekonomi global dapat dipandang sebagai ekonomi masyarakat global dan ekonomi nasional – yaitu ekonomi masyarakat setempat, sehingga menciptakan satu ekonomi global. Ekonomi dunia tidak dapat dipisahkan dari geografi dan ekologi Bumi, sehingga terdapat kesalahan penyebutan istilah karena ekonomi dunia seharusnya tidak mencakup pertimbangan sumber daya atau nilai apapun di luar Bumi, meski definisi dan representasi "ekonomi dunia" bermacam-macam.
Membatasi pertanyaan tentang ekonomi dunia secara eksklusif hingga aktivitas ekonomi manusia saja, dan ekonomi dunia sering diukur secara moneter, bahkan dalam beberapa hal yang tidak memiliki pasar yang efektif untuk melakukan penilaian atas suatu barang atau jasa tertentu, atau beberapa hal yang memiliki sedikit penelitian independen atau kerja sama pemerintah.
Umumnya pengertian ekonomi global dikenal dengan sistem revolusi yang memungkinkan pengusaha mana pun menanamkan asetnya di belahan dunia manapun. Ekonomi global yang sekarang ini dikenal dengan globalisasi ekonomi. Ada pun definisi singkat dari ekonomi global atau globalisasi ekonomi adalah suatu kehidupan ekonomi secara global dan terbuka, tanpa mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antara negara satu sama lain. Sisi kegiatan investasi perdagangan dan bergerak menuju liberalisasi perdagangan dan investasi dunia secara keseluruhan. Sekarang ini ekonomi global atau globalisasi ekonomi erat kaitannya dengan perdagangan bebas. Perdagangan bebas tersebut sekarang ini dikenal dengan istilah free trade. Free trade atau perdagangan bebas berusaha menciptakan kawasan perdagangan yang makin luas dan menghilangkan hambatan-hambatan tidak lancarnya perdagangan internasional
Dalam proses aktivitasnya, terdapat beberapa perwujudan dari ekonomi global, antara lain:
·         Globalisasi produksi
Globalisasi produksi merupakan suatu proses produksi yang dilakukan lintas negara yang bertujuan agar biaya produksi jadi lebih rendah.


·         Globalisasi pembiayaan
Perusahaan global dalam hal ini mempunyai akses untuk mendapatkan pinjaman atau melakukan kegiatan investasi (baik dalam bentuk portofolio maupun langsung) di seluruh belahan dunia.
·         Globalisasi tenaga kerja
Globalisasi ini ditandai dengan hadirnya tenaga kerja asing. Perusahaan global dalam kondisi ini akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai tingkatannya.
·         Globalisasi jaringan informasi
Bentuk globalisasi jaringan informasi dapat dilihat pada masyarakat suatu negara dimana dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari berbagai negara lain dengan memanfaatkan teknologi.
·         Globalisasi Perdagangan
Di bidang perdangan, globalisasi terwujud dalam bentuk penyeragaman dan penurunan tarif serta penghapusan hambatan-hambatan non tarif. Sehingga kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi makin ketat, cepat dan fair.
Ekonomi global memiliki beberapa manfaat positif, diantaranya:
·         Meningkatnya produksi global
Peningkatan produksi global ini dapat melalui spesialisasi dan perdagangan. Juga terdapat faktor-faktor produksi dunia yang dapat digunakan lebih efisien. Dengan demikian output dunia kian bertambah dan masyarakat akan mendapatkan keuntungan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang pada gilirannya dapat berakipat pada meningkatnya pembelanjaan dan tabungan.
·         Meningkatnya kemakmuran negara
Ekonomi global melalui sebuah kegiatan perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat berbagai negara lebih banyak mengimpor barang dari luar negeri. Hal tersebut membuat konsumen mempunyai lebih banyak pilihan barang. Dan juga konsumen dapat menikmati barang dengan harga yang lebih rendah dan lebih baik.
·         Meluasnya pasar produk domestik.
Dengan adanya ekonomi global Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara mendapatkan pasar jauh lebih luas dibanding pasar dalam negeri.
·         Memperoleh lebih banyak modal
Modal yang dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati negara-negara berkembang akibat kekurangan modal dan tenaga terdidik serta tenaga ahli berpengalaman.
·         Menyediakan dana tambahan bagi pembangunan di bidang ekonomi.
Pembangunan di berbagai sektor lainnya bukan hanya dikembangkan perusahaan asing, namun terutama investasi dari perusahaan swasta domestik
Sementara dampak negatifnya antara lain:
·         Menghambat pertumbuhan di sektor industri.
Adanya ekonomi global menyebabkan negara-negara berkembang tidak bias lagi memakai tarif tinggi untuk memproteksi industri yang baru berkembang (infant industry). Sehingga, perdagangan luar negeri yang cukup bebas menimbulkan hambatan bagi negara berkembang dalam memajukan sektor industri.
·         Neraca pembayaran menjadi buruk.
Ekonomi global menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, jika suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak akan berkembang. Kondisi ini dapat saja memperburuk neraca pembayaran.
·         Sektor keuangan semakin tidak stabil.
Arus investasi (modal) portofolio yang semakin besar menjadi salah satu efek dari globalisasi. Investasi dalam hal ini terutama meliputi partisipasi dana dari luar negeri ke pasar saham.
·         Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil.
Blue Ocean Strategy
Strategi samudera biru  ( Blue Ocean Strategy) adalah strategi yang menantang perusahaan untuk keluar dari samudra merah persaingan berdarah dengan cara menciptakan ruang pasar yang belum ada pesaingnya, sehingga kata kompetisi pun menjadi tidak relevan. Strategi samudra biru berfokus pada menumbuhkan permintaan dan menjauh dari kompetisi dengan menciptakan suatu nilai dan keunikan yang tidak sembarang unik, namun juga merupakan pangsa pasar menguntungkan.
Inovasi nilai merupakan batu-pijak dari strategi samudra biru. Inovasi nilai memberikan penekanan setara pada nilai nilai dan inovasi. Nilai tanpa inovasi cenderung berfokus pada penciptaan nilai dalam skala besar. Inovasi tanpa nilai cenderung bersifat mengandalkan teknologi, pelopor pasar, atau futuristis, dan sering membidik sesuatu yang belum siap diterima dan dikonsumsi oleh pembeli.
Inovasi nilai merupakan cara baru untuk memikirkan dan melaksanakan strategi yang mengarah pada penciptaan samudra biru dan ditinggalkannya kompetisi. Penciptaan samudra biru adalah soal menekan biaya sembari meningkatkan nilai bagi pembeli. Karena nilai pembeli berasal dari utilitas (manfaat) dan harga yang ditawarkan perusahaan kepada pembeli, dan karena nilai bagi perusahaan itu dihasilkan dari harga dan struktur biaya, maka inovasi nilai tercapai hanya ketika keseluruhan system kegiatan utilitas, harga, dan biaya perusahaan terpadu dengan tepat. Inovasi nilai adalah lebih dari sekadar inovasi. Inovasi nilai adalah soal strategi yang merangkul seluruh sistem kegiatan perusahaan. Inovasi nilai menuntut perusahaan untuk mengarahkan seluruh sistem pada tujuan mencapai lompatan dalam nilai bagi pembeli dan perusahaan itu sendiri.
Kanvas strategi adalah kerangka aksi sekaligus diagnosis untuk membangun strategi samudra biru yang baik. Ia merangkum situasi terkini dalam ruang pasar yang sudah dikenal. Hal ini memungkinkan anda untuk memahami di mana kompetisi saat ini sedang tercurah, memahami faktor-faktor apa yang sedang dijadikan ajang kompetisi dalam produk, jasa, dan pengiriman, serta memahami apa yang didapat konsumen dari penawaran kompetitif yang ada di pasar.
Terdapat empat pertanyaan kunci untuk menantang logika dan model bisnis sebuah industry, yaitu:
·         Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima begitu saja oleh industri?
·         Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga dibawah standar industri?
·         Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri?
·         Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus diciptakan?
Secara bersama-sama, keempat pertanyaan ini memungkinkan anda secara sistematis mengeksplorasi cara anda merekonstruksi elemen-elemen nilai pembeli di sepanjang industri-industri alternatif demi menawari pembeli pengalaman yang sama sekali baru, sambil secara bersamaan tetap mempertahankan struktur biaya anda pada level rendah.
            Di dalam suatu strategi samidra biru, perusahaan memasuki wilayah baru, menciptakan ruang pasar dan membangkitkan permintaan melalui inovasi nilai. Samudra biru adalah besar dan menawarkan banyak pelung menarik , kompetisi didalam pengertian tradisional tidak memainkan peran apapun disana. Banyak manager tidak bisa membayangkan bahwa di dalam samudra biru sana ada suatu penawaran yang akan memukul batasan-batasan pasar mereka yang terbuka lebar. Tiga karekteristik harus ada untuk menerapakan dan mengkomunikasikan suatu strategi samudra biru :
·         Strategi harus difokuskan
·         Berbeda dari profil kompetisi strategis
·         Mempunyai suatu tagline yang  memaksakan yang berbicara pada pasar
Strategi samudra biru memfocuskan pada keseluruhan cakupan dari aktivitas perusahaan dari produk untuk melayani pengiriman. Riset menunjukan bahwa menciptakan samudra biru tidak bersandar pada inovasi teknologi. Namun bersandar pada inovasi nilai.
Implementasi Blue Ocean Strategy pada Amstirdam Coffee 
1. Formulasi Blue Ocean Strategy
a. Rekonstruksi Batasan Pasar
a) Mencermati Industri Alternatif
Amstirdam Coffee memiliki pandangan bahwa produsen teh merupakan pesaing bagi produsen kopi karena kesamaan fungsional produk. Amstirdam Coffee menganggap produk kopi bisa diposisikan sebagai produk oleh-oleh karena mengangkat citra suatu daerah. Anggapan tersebut mendasari pemilihan toko produk oleh-oleh sebagai tujuan pasar bagi Amstirdam Coffee. Teh memiliki fungsional yang mirip dengan kopi namun cenderung dikategorikan sebagai produk substitusi karena industri alternatif memiliki cakupan yang lebih luas. Industri alternatif menawarkan perbedaan fungsional dan bentuk produk namun memiliki tujuan yang sama sedangkan produk substitusi menawarkan bentuk yang berbeda namun fungsi produk yang sama/ Produk oleh-oleh dapat digolongkan sebagai industri alternatif karena memiliki tujuan yang sama dengan kopi yaitu sebagai buah tangan khas suatu daerah. Produk oleh-oleh digunakan oleh wisatawan sebagai bukti pengalaman berwisata ke suatu daerah dan wisatawan tersebut menjadikan produk oleh-oleh sebagai bahan percakapan dengan orang lain ketika kembali ke daerah asal Amstirdam Coffee mengharapkan pengalaman positif dari wisatawan agar membeli produk lagi dilain waktu.
b) Mencermati Kelompok Strategis
Amstirdam Coffee melakukan trial and error untuk mendapatkan harga jual terbaik yang ditawarkan. Harga jual merupakan faktor penting dalam menarik minat beli konsumen. Amstirdam Coffee menekankan konsistensi produksi supaya kualitas produk yang dihasilkan stabil. Kelompok strategis dalam suatu industri dapat dicermati berdasarkan dua faktor, yaitu harga (price) dan kualitas (performance). Harga yang terjangkau dan kualitas yang baik dapat memunculkan pembelian berulang. Konsumen yang merasa puas cenderung memberikan pengaruh positif kepada teman dan keluarga.
c) Mencermati Rantai Pembeli
Kim dan Mauborgne menyebutkan terdapat tiga pihak yang terlibat dalam proses keputusan pembelian yaitu purchasers, users, dan influencers. Rasio perbandingan antara purchasers
dan users ialah 70 : 30 karena Amstirdam Coffee memprioritaskan penjualan ke toko produk oleholeh (purchasers). Amstirdam Coffee berperan sebagai influencers kepada calon pembeli. Keputusan tersebut membawa konsekuensi margin keuntungan yang rendah namun volume penjualan meningkat dan meminimalisasi risiko kerugian. Peran influencers dilakukan oleh pihak yang sangat mengetahui suatu produk dan dapat memberikan saran yang berguna. Peran tersebut dijalankan melalui edukasi kopi kepada masyarakat sehingga memberi kesan positif bagi perusahaan.
d) Mencermati Produk Komplementer
Amstirdam Coffee melihat bahwa produk komplementer pada kopi adalah produk oleh-oleh semacam keripik. Amstirdam Coffee beranggapan jika kopi maupun keripik cenderung saling melengkapi secara fungsional. Pengunjung toko memerlukan variasi produk ketika melakukan pembelian dalam perspektif konsumen. Kopi sejatinya memiliki produk komplementer yang cukup populer yaitu gula dan susu. Produk komplementer berguna untuk memberikan nilai tambah pada pada produk utama. Produk komplementer pada kopi dapat bervariasi sesuai dengan selera konsumen termasuk juga keripik atau produk lain selama
memberikan nilai tambah.
e) Mencermati Daya Tarik Fungsional-Emosional
Daya tarik fungsional Amstirdam Coffee yaitu kualitas kopi murni premium dengan harga yang terjangkau. Kualitas produk merupakan kunci pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Harga jual berperan dalam menentukan perolehan laba. Daya tarik emosional Amstirdam Coffee antara lain branding kopi asli Kabupaten Malang, desain yang menarik, dan pembelian berulang konsumen. Amstirdam Coffee hendak menekankan bahwa cita rasa kopi daerah tersebut sangat baik. Desain produk Amstirdam Coffee memiliki diferensiasi karena bentuk kemasan berbeda dengan kemasan kopi secara umum sehingga konsumen ingin mengetahui produk lebih lanjut ketika produk memiliki desain yang menarik. Sisi emosional pada pembelian ulang terletak pada rekomendasi positif kepada lingkaran sosial konsumen tersebut.
f) Mencermati Waktu
Tren pada suatu industri dapat dianalisis untuk menciptakan blue ocean  Tren yang berlaku pada saat Amstirdam Coffee berdiri adalah kopi instan yang digemari oleh masyarakat. Hal tersebut menyebabkan produsen kopi instan mendominasi pasar dalam industri kopi. Amstirdam Coffee menyikapi tren tersebut dengan melakukan edukasi karena pengetahuan tentang kopi pada masyarakat masih cenderung minim.
b. Big Picture of Business
a) Eliminate
Amstirdam Coffee tidak menggunakan saluran distribusi konvensional dan variasi produk yang berlebihan. Saluran distribusi konvensional terdiri dari berbagai produsen, pedagang grosir, dan pengecer. Saluran distribusi Amstirdam Coffee cenderung berbentuk saluran distribusi selektif yaitu strategi penyaluran ke tempat yang dianggap paling potensial agar jumlah konsumen tumbuh secara signifikan. Amstirdam Coffee memberi batasan 2 produk unggulan yaitu Blue Robusta dan Green Arabica agar produk lebih mudah diingat oleh konsumen.
b) Reduce
Strategi branding dilakukan agar membentuk identitas yang diperkenalkan kepada dunia bahwa produk memiliki nilai yang menarik. Strategi yang dipilih adalah e-branding melalui media sosial dan branding di toko produk oleh-oleh. Pengurangan harga jual dan volume produk dilakukan berdasarkan hasil trial and error. Harga merupakan elemen penting dalam menciptakan permintaan. Volume produk dikurangi sebagai bagian dari pengurangan harga demi menjaga kualitas produk.
c) Raise
Peningkatan kualitas dilakukan dengan cara memilih biji kopi terbaik dan proses produksi yang terstandardisasi agar menjaga konsistensi. Produk berkualitas dapat mempengaruhi kepuasan konsumen dan perusahaan itu sendiri. Peningkatan web traffic dilakukan agar memperkuat brand awareness Amstirdam Coffee. Hal tersebut akan membawa konsumen
potensial bagi perusahaan.
d) Create
Keputusan Amstirdam Coffee memasuki toko produk oleh-oleh didasari oleh fakta bahwa produsen kopi instan tidak menjadikan tempat tersebut sebagai pasar sehingga menyimpan potensi penjualan yang besar. Kepercayaan dari petani sebagai pemasok biji kopi timbul berkat hubungan baik antara perusahaan dengan kelompok tani setempat. Manajemen hubungan pemasok yang baik memberi motivasi dalam bekerjasama. Citra kopi asli Kabupaten Malang yang diangkat Amstirdam Coffee diharapkan dapat memperkuat citra produk Amstirdam Coffee di mata konsumen.
c. Tiga Tingkatan Non-konsumen
a) Soon-to-be
Non-konsumen yang bersifat soon-to-be selalu berusaha untuk mencari penawaran terbaik sehingga siap mengorbankan loyalitas sebagai konsumen. Amstirdam Coffee tidak memiliki konsumen yang bersifat demikian. Strategi yang diandalkan adalah produk yang bercita rasa baik dan harga yang terjangkau serta transparansi informasi yang tertera di situs perusahaan. Transparansi informasi dapat menguntungkan semua pihak.
b) Refused
Non-konsumen tingkat ini adalah supermarket dan konsumen kopi instan. Supermarket menolak produk Amstirdam Coffee dengan alasan produk kopi sudah terlalu banyak, sedangkan konsumen kopi instan cenderung bersifat loyal terhadap produk kopi instan. Penolakan dari supermarket membuat Amstirdam Coffee dapat menjaga diferensiasi dengan produk kopi lain. Konsumen kopi instan mempertimbangkan kemudahan untuk memperoleh, cita rasa yang enak, dan harga murah. Keadaan tersebut bisa dimanfaatkan oleh Amstirdam Coffee untuk memperkenalkan kopi murni dengan cita rasa lain.
c) Unexplored
Toko produk oleh-oleh merupakan jenis nonkonsumen yang mampu dieksplorasi menjadi pasar baru. Produsen kopi secara umum tidak banyak menjual produknya ke toko produk oleh-oleh. Perusahaan harus memilih target pasar yang sesuai ketika mengembangkan strategi pemasaran yang efektif
d. Rangkaian Strategis
a) Peta Utilitas Pembeli
Peta utilitas pembeli pada Amstirdam Coffee berbeda dengan peta utilitas pembeli yang ada pada industri kopi instan. Industri kopi instan cenderung memilih tuas utilitas simplicity dan convenience yang diterapkan pada siklus pembelian use. Amstirdam Coffee memilih tuas convenience dan environmental friendliness pada siklus purchases. Peta utilitas pembeli pada industri kopi instan didasari perilaku konsumen yang ingin membuat kopi secara praktis dan memiliki cita rasa yang baik. Tuas convenience pada tahap purchase menandakan bahwa Amstirdam Coffee ingin menunjukkan produk yang inovatif. Faktor ramah lingkungan dapat menjadi alat persaingan bisnis. Kemasan yang mudah didaur ulang menjadi dasar faktor ramah lingkungan pada Amstirdam Coffee meskipun belum ada program promosi tentang hal tersebut.
b) Strategi Harga
Amstirdam Coffee menurunkan harga jual pada produk Blue Robusta dan Green Arabica agar lebih terjangkau. Harga Blue Robusta mengalami penurunan dari Rp30.000,- menjadi Rp10.000,- sedangkan Green Arabica mengalami penurunan dari Rp45.000.- menjadi Rp15.000,-. Langkah tersebut diikuti oleh penurunan volume Blue Robusta dari 250 gram menjadi 100 gram serta volume Green Arabica dari 250 gram menjadi 80 gram. Strategi lain yang dilakukan adalah memberi diskon bagi purchasers seperti toko produk oleh-oleh dan sebagainya serta kebebasan pihak tersebut dalam penetapan harga. Strategi penurunan harga dapat memperluas jangkauan pasar Amstirdam Coffee sehingga perlu dipertahankan. Hal yang harus diperhatikan yaitu potensi timbul buyer’s remorse yang merupakan perasaan menyesal dan bersalah secara mendalam setelah membeli produk. Perasaan tersebut muncul ketika konsumen mengetahui terdapat perbedaan harga jual secara signifikan pada setiap purchasers sehingga konsumen merasa enggan membeli ulang produk Amstirdam Coffee.
c) Strategi Biaya
Strategi biaya Amstirdam Coffee yang utama adalah efisiensi dan pembelian biji kopi ke petani diatas harga pasar. Efisiensi dilakukan dengan menggunakan otomatisasi produksi melalui mesin dan peningkatan kapasitas produksi agar dapat berpengaruh positif terhadap margin keuntungan. Pembelian biji kopi ke petani merupakan langkah kerjasama strategis untuk memperoleh bahan baku berkualitas. Harga beli bahan baku yang diatas harga pasar dilakukan untuk menjamin kualitas biji kopi yang dipasok, yaitu Grade A. Kerjasama tersebut berjalan secara saling menguntungkan.
d) Pengadopsian
Beberapa pihak yang perlu diperhatikan ketika perusahaan mengadopsi blue ocean strategy yaitu karyawan, mitra bisnis, dan masyarakat umum. Amstirdam Coffee mengomunikasikan formulasi strategi kepada karyawan meskipun tidak mengetahui arti blue ocean strategy. Mitra bisnis tidak mengetahui blue ocean strategy pada Amstirdam Coffee, namun mitra bisnis merasa diuntungkan dengan penerapan strategi perusahaan. Masyarakat umum hanya mempedulikan tentang penawaran produk tanpa harus mengetahui strategi perusahaan.
Perusahaan yang bisa membangun keunggulan kompetitif dalam pasar yang baru akan diikuti
kompetitor. Penguatan peran ketiga pihak tersebut menjadi hal penting dalam menjaga keunggulan kompetitif saat kompetitor baru muncul. Mitra bisnis seperti toko produk oleh-oleh dan petani kopi mempengaruhi kelangsungan hidup Amstirdam Coffee sedangkan karyawan merupakan pihak internal yang selalu menjalankan formulasi blue ocean strategy.
2. Implementasi Blue Ocean Strategy
a. Mengatasi Rintangan Organisasi
Rintangan organisasi antara lain rintangan pada sumber daya, rintangan motivasional, rintangan politis, dan rintangan kognitif). Rintangan sumber daya pada Amstirdam Coffee terletak pada pembuktian teori sebelum melakukan produksi secara massal dan modifikasi peralatan. Rintangan motivasional diatasi dengan memenuhi hak karyawan serta menanamkan sense of belonging. Strategi tersebut membuat perusahaan tidak menghadapi rintangan politis dan kognitif. Pengujian teori dan proses modifikasi dapat meningkatkan kualitas output dalam proses produksi. Motivasi kerja karyawan meningkat sebab sense of belonging distimulasi oleh hubungan antar karyawan yang sehat sehingga memicu kerjasama tim yang sangat baik dan berpengaruh terhadap loyalitas kepada perusahaan/ Potensi rintangan politis diatasi dengan mendiskusikan masalah secara fleksibel sehingga mencegah konflik.
b. Mengintegrasikan Implementasi Strategi
Karyawan menjalankan implementasi strategi dengan baik disebabkan oleh proses yang adil yaitu mempunyai keterikatan yang kuat dengan perusahaan (engagement), penjelasan yang baik tentang strategi yang dijabarkan (explanation), dan target perusahaan yang jelas dan dapat dipahami oleh karyawan (expectation clarity). Keterikatan pada perusahaan ditunjukkan dengan menganggap bahwa perusahaan seolah-olah dimiliki oleh karyawan pula hingga muncul sense of belonging. Amstirdam Coffee mengomunikasikan strategi kepada karyawan dengan bahasa yang mudah dipahami. Hal tersebut dilakukan agar perusahaan dapat memberikan target kerja kepada karyawan sehingga jumlah produksi sesuai dengan kalkulasi.
3. Red Ocean Traps
a. Pandangan bahwa blue ocean strategy adalah strategi dengan pendekatan customer oriented
Blue ocean strategy tidak hanya dilakukan dengan melihat konsumen yang sudah ada, namun juga melihat potensi non-konsumen yang dapat berubah menjadi konsumen. Amstirdam Coffee mengeksplorasi toko produk oleh-oleh menjadi target pasar yang baru dalam industri kopi. Amstirdam Coffee memilih loyalitas konsumen dengan alasan dapat mengalkulasi omset. Loyalitas konsumen yang tidak diimbangi dengan eksplorasi pasar baru menjadi ancaman karena kompetitor berpeluang merebut konsumen. Eksplorasi pasar membantu perusahaan untuk bersaing dalam lingkungan industri yang dinamis.
b. Pandangan bahwa blue ocean strategy mengembangkan bisnis diluar bidang inti
Blue ocean strategy tidak memerlukan langkah menciptakan bisnis yang baru di luar bidang inti Amstirdam Coffee lebih memprioritaskan lini bisnis kopi daripada harus mengembangkan bisnis di luar bidang inti karena mengetahui dinamika industri kopi. Amstirdam Coffee memilih diversifikasi produk daripada mengembangkan bisnis baru karena risiko lebih kecil. Diversifikasi produk dapat menjadi alat untuk mencapai keunggulan
kompetitif.
c. Pandangan bahwa blue ocean strategy berkaitan dengan teknologi
Perusahaan dapat menerapkan blue ocean strategy tanpa bantuan teknologi karena tuas utilitas lebih diutamakan oleh konsumen Amstirdam Coffee merasa ragu apabila blue ocean strategy dapat diterapkan tanpa bantuan teknologi karena teknologi menjaga konsistensi produksi dan efisiensi prosesnya. Teknologi harus dipahami sebagai katalisator dalam memasukkan faktor tuas utilitas seperti peningkatan produktivitas, kemudahan, sederhana, keceriaan, kenyamanan, dan ramah lingkungan ke dalam penawaran produk. Penggunaan teknologi cenderung diabaikan oleh konsumen selama penawaran produk dinilai menarik.
d. Pandangan bahwa blue ocean strategy adalah strategi yang pertama di pasar (first-to-market)
Blue ocean strategy bukan tentang perusahaan menjadi pemain pertama dalam suatu pasar, melainkan menjadi yang pertama berinovasi dengan nilai yang diberikan kepada konsumen. Amstirdam Coffee bukan merupakan perusahaan pertama yang memproduksi kopi asli Kabupaten Malang namun Amstirdam Coffee melihat peluang dalam industri kopi asli Kabupaten Malang. Produk yang dikemas secara inovatif dan menyasar target pasar yang
berbeda menjadi hal yang dilakukan Amstirdam Coffee. Hal tersebut tergolong pada first-movers advantage yaitu keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan menjadi pihak pertama yang menciptakan nilai (value) penawaran dengan cara yang baru atau berbeda.
e. Pandangan bahwa blue ocean strategy adalah strategi diferensiasi
Diferensiasi dilakukan dengan menyediakan penawaran yang berkualitas secara premium
namun biaya menjadi lebih tinggi sehingga harga jual meningkat. Persaingan antar perusahaan yang memberikan kualitas premium belum digolongkan sebagai perusahaan yang menerapkan blue ocean strategy. Produk Amstirdam Coffee yaitu Blue Robusta dan Green Arabica yang dihasilkan melalui strategi pengurangan harga dan volume produk serta
peningkatan kualitas produk menunjukkan bahwa Amstirdam Coffee memperhatikan penghematan biaya tanpa mengorbankan kualitas produk. Hal tersebut dapat menjadi nilai tambah dalam persaingan pasar.
f. Pandangan bahwa blue ocean strategy adalah strategi low-cost/low-pricing
Perusahaan yang berorientasi terhadap low-cost harus terus membandingkan dengan kompetitor agar meningkatkan daya saing yang mengeluarkan biaya minimum. Kondisi tersebut menjadikan perusahaan berada pada red ocean. Amstirdam Coffee menyikapi hal tersebut dengan menurunkan harga jual dan volume tanpa menurunkan kualitas produk. Struktur biaya telah dikalkulasi secara matang sebelum menurunkan harga jual sehingga tidak mengganggu arus kas perusahaan. Kunci dari menjaga margin laba yaitu melakukan efisiensi dalam kegiatan produksi Amstirdam Coffee.
g. Pandangan bahwa blue ocean strategy adalah sebuah inovasi
Inovasi yang dilakukan perusahaan belum tentu meningkatkan nilai penawaran bagi konsumen. Inovasi yang dikaitkan dengan blue ocean strategy berbentuk value innovation yang tidak hanya menyentuh aspek produk, namun juga cara berbisnis serta perpaduan antara bentuk dan cara penawaran dari perusahaan (Setijono, 2008:2). Cara berbisnis Amstirdam Coffee yang termasuk value innovation antara lain pembelian biji kopi diatas harga pasar langsung ke petani, penjualan produk ke toko produk oleh-oleh, dan edukasi tentang kopi kepada masyarakat. Value innovation yang dilakukan tersebut memberikan kepercayaan diri untuk bersaing bagi perusahaan.
h. Pandangan bahwa blue ocean strategy adalah teori pemasaran dan strategi niche
Blue ocean strategy dapat berfungsi dalam melakukan analisis dan memecahkan masalah pemasaran serta membantu keluar dari red ocean namun blue ocean strategy bukan merupakan strategi pemasaran. Blue ocean strategy yang diterapkan oleh Amstirdam Coffee tidak dapat berjalan dengan baik apabila mengabaikan faktor karyawan yang menimbulkan rintangan dalam tahap implementasi strategi. Pasar toko produk oleh-oleh yang disasar oleh Amstirdam Coffee bukan termasuk strategi niche karena mampu memaksimalkan segmen pasar wisatawan yang berkunjung ke Malang Raya. Potensi yang besar belum bisa dipenuhi dengan kapasitas produksi Amstirdam Coffee.
i. Pandangan bahwa blue ocean strategy tidak memandang kompetisi sebagai hal yang baik
Kompetisi dapat mengakibatkan pertumbuhan menjadi melambat jika jumlah penawaran dalam pasar melampaui jumlah permintaan. Amstirdam Coffee punya anggapan bahwa kompetisi merupakan hal yang baik bagi perusahaan karena memacu kreativitas dalam bersaing. Hal tersebut bertentangan dengan esensi dari blue ocean strategy yaitu keluar dari
persaingan red ocean meskipun Amstirdam Coffee berhasil menciptakan pasar baru. Orientasi terhadap persaingan dapat merugikan perusahaan karena melalaikan pembaharuan formulasi strategi dan menghabiskan biaya yang tinggi.
j. Pandangan bahwa blue ocean strategy adalah strategi creative destruction
Creative destruction merupakan keadaan yang menyebabkan perubahan way of life dan sesuatu yang lama menjadi tidak berlaku lagi. Blue ocean strategy berbeda dengan creative destruction dimana perusahaan tidak perlu menggantikan produk yang ada dan bersifat nondestructive. Amstirdam Coffee dinilai justru memberikan dampak positif bagi industri kopi karena saluran distribusi produk mengalami pertambahan yaitu toko produk oleh-oleh. Hal tersebut menyebabkan potensi permintaan dalam industri kopi menjadi meningkat sehingga produsen kopi lain dapat memaksimalkan potensi tersebut.

Daftar Pustaka


Ali, Hapzi. (2018). MODUL PERKULIAHAN STRATEGIC MANAGEMENT: Global Economy and Blue Ocean Strategy. Universitas Mercu Buana
Ilham, Muhammad Nur, Wilopo, & M. Kholid Mawardi. (2016). Implementasi Blue Ocean Strategy pada Amstirdam Coffee (Studi Kasus pada CV. Pemenang Sejati Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi Bisnis.
Thompson, A. A., Peteraf, M. A., Gamble, J. E., & Strickland III, A. (2014). Crafting and Executing Strategy : The Quest for Competitive Advantage. McGraw-Hill.




No comments:

Post a Comment